top of page

Vietnam Trip 2019 | Itinerary & Budget

Writer's picture: ima mugi mulyaniima mugi mulyani

Updated: Jul 27, 2019

How I spent 5 day 4 night in Hanoi (including Ninh Binh & Halong Bay).

 

Di blog saya kali ini, saya akan membagikan apa saja yang bisa saya lakukan di Hanoi Vietnam. Kami berangkat tanggal 17 April 2019 dan kembali lagi ke Jakarta, Indonesia tanggal 23 April 2019. Secara total perjalanan saya 7 hari 6 malam, tapi waktu efektif yang dapat dilakukan yaitu 5 hari 4 malam. Agar teman-teman mendapat gambaran yang jelas mengenai perjalanan trip saya ke Hanoi, berikut detail itinerary yang dapat saya bagikan, mulai dari kegiatan hingga rincian budget yang kami keluarkan (garis besar saja ya.. ada sebagian yang tidak tercatat.. maafff.. ^^v).


Day 1 - Rabu/17 April 2019 (Jakarta - Ho Chi Minh - Hanoi)

Tanggal 17 April 2019 bertepatan dengan waktu Pemilu serentak di Indonesia, sehingga kami memutuskan untuk berangkat setelah makan siang sekitar pukul 13.50 WIB. Kami berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Ho Chi Minh (untuk transit), kemudian terbang lagi menuju Hanoi. Tidak ada perbedaan waktu antara Jakarta dan Hanoi. Kami menggunakan pesawat Vietnam Airlines dengan waktu tempuh 3 jam 15 menit dari Jakarta ke Ho Chi Minh, dan Ho Chi Minh ke Hanoi sekitar 2 jam perjalanan.

Hari pertama kami habis untuk perjalanan dari Jakarta menuju Hanoi, dan istirahat untuk beraktifitas di keesokan harinya. Au Co Art Hotel Hanoi merupakan Boutique Hotel yang memiliki rating 8.3/10 (booking.com) / 3.5/5 (tripadvisor.com). Menurut saya pribadi, hotel ini memiliki rating 4.9/5 untuk pelayanan dan 3.5/5 untuk kamar (karena waktu itu ada 1 malam, AC tidak menyala jadinya kita dikasi kipas angin T_T, tetapi terobati dengan pelayanan yang baik).

Hari pertama ini, waktu kami habis untuk perjalanan dari Jakarta menuju Hanoi, dan istirahat untuk beraktifitas di keesokan harinya.


Day 2 - Kamis/18 April 2019 (St. Joseph Cathedral, Maison Marou Hanoi (Chocolate store), Temple of The Jade Mountain (Den Ngoc Son), Tan Hue Vien (Durian Bahn Pia store) & Lotte Observation Deck)

Kami memulai perjalanan dengan tempat wisata terdekat yang dapat dikunjungi, yaitu St. Joseph Cathedral, Gereja Katolik yang dibangun pada abad ke-19 akhir atau 1889. Bangunan dengan Arsitektur klasik kuno yang memiliki dua tower lonceng. Pada kamis 18 April 2019 ini, bertepatan dengan malam Good Friday/Jumat Agung, dimana pada malam hari gereja ini dipenuhi dengan para umat Katolik untuk melakukan doa bersama.



Maison Marou Hanoi

Di (katakanlah) hari pertama kami di Hanoi, kami menyempatkan diri untuk 'hunting' barang-barang yang kami jadikan Jastip Hanoi, lebih detail bisa lihat di link ini. Setelah dari St. Joseph Cathedral, kami melanjutkan perjalanan untuk membeli barang-barang jastip kami. Kami menuju Maison Marou Hanoi official store untuk membeli coklat khas yang terkenal di Hanoi. Di sini, mereka tidak hanya menjual coklat namun juga mereka memiliki kopi dan teh serta kue yang dapat dinikmati di tempat. Tampilan tokonya pun lucu dengan penggunaan warna yang kontras dengan dominan orange membuat tempat ini tampil dibanding toko di sampingnya.


Sebelum kami lanjut hunting barang jastip, kami mampir ke Temple of The Jade Mountain (Den Ngoc Son), yaitu Kuil yang berada di dataran/pulau kecil di Danau Hoan Kiem dengan jembatan dengan desain klasik Vietnam berwarna merah yang menyambut para pengujung yang datang. Kuil ini salah satu kuil yang sangat terkenal di Hanoi, selain turis mancanegara, banyak pula warga lokal yang datang untuk menikmati keindahan kuil atau istirahat sejenak dari hiruk pikuk kota Hanoi.


Kami pun menuju ke Tan Hue Vien (Durian Bahn Pia store) untuk membeli barang jastip terbanyak (selain kopi) - yaitu makanan khas Viietnam: Durian Banh Pia / Pia Durian - di toko pusatnya. Informasi mengenai toko coklat Marou dan Tan Hue Vin ini kami dapatkan dari resepsionis hotel Au Co Art yang dengan baiknya, mereka menelpon kedua toko tersebut untuk mengkonfirmasi alamat dan jam bukanya. Mangkannya, saya sangat merekomendasikan hotel tersebut. Dan tibalah kami di toko Tan Hue Vien yang menjual berbagai macam pia durian dan snack khas Vietnam lainnya. Kami berkenalan dengan penjaga di sana, bernama Thao. Dia (she) sangat ramah dan melayani kami sangat baik. Dia juga menyuguhkan kami teh khas kota Sa Pa, yang rasanya manis walau diseduh tanpa gula. Kebaikan lainnya yang kami dapat dari Thao yaitu, kami diantar dari toko sampai ke hotel tempat kami menginap, mungkin juga karena kami telah belanja sebanyak sekitar 4,5 juta Vdong (aaakkkk..... tenang, itu barang jastip ^^). Thao dan temannya mengatar kami menggunakan sepeda motor dengan menggunakan helm khas Vietnam, yaitu helm tempel unik, yang bila dipakai di Indonesia sudah pasti kita ditangkap pak polisi karena tidak memenuhi SNI (Standar Nasional Indonesia). Tadinya, kami berniat mencoba naik sepeda motor di Hanoi dengan menggunakan Grab/Go-Viet, namun karena sudah diantar oleh Thao, kami tidak jadi menggunakan jasa ojol di sana. Oh ya... Sedikit tips mengenai ojol disana, saya merekomendasikan untuk menggunakan Grab, karena kita dapat langsung menggunkan aplikasi yang telah kita instal di Indonesia, ketika di Vietnam, aplikasi Grab akan langsung menyesuaikan keberadaan kita. Walau demikian, dari pengalaman saya, kami hanya dapat menggunakan transportasi saja, karena kami sudah familiar dengan tampilannya, sedangkan untuk pesan yang lain seperti makanan, kami terhambat pada penggunaan bahasa (hehe...).


Setelah diantar ke hotel, kami mearpikan sedikit barang belanjaan kami, dan kemudian bersiap untuk pergi ke Lotte Observation Deck Hanoi untuk melihat kota Hanoi dari ketinggian latai 65. Tiket masuk yaitu 230.000 Vietnam Dong atau sekitar 150.000 rupiah, dan bila kita masuk di atas jam 10 malam, kita akan memperoleh diskon 50%, untuk pengunjung lokal atau mancanegara. Dan karena kami datang malam hari, kami memperoleh diskon 50%, yeayyy... Pemandangan kota Hanoi di malam hari sangat indah, seingat saya ada dua spot foto untuk mengabadikan moment kita di sana, salah satunya adalah spot foto dengan lampu merah berbentuk hati, dimana spot tersebut memiliki lantai kaca tembus pandang yang dapat melihat ke lantai bawah. Di dalam area Observasi juga terdapat cafe cantik untuk menikmati kopi dan snack atau kue. Karena hari sudah malam, kami hanya berkeliling, berfoto, ngobrol sesaat, dan turun kembali pulang ke hotel.


Bagi yang penasaran tentang suasana kota Hanoi di hari pertama kami jalan-jalan, bisa lihat di link youtube berikut Day 1 Part 1 dan Day 1 Part 2.


Day 3 - Jumat/19 April 2019 (Temple of Literature, Ho Chi Minh Complex, Tran Quoc Pagoda (Oldest Buddhist Temple), JW Marriot, Hanoi Museum, Dong Kinh Nghia Thuc Square, Old Quarter (for Dinner))

Hari ini kami pergi ke beberapa tempat wisata, dimulai dengan Temple of Literature atau disebut juga Temple of Culture. Bangunan dengan arsitektur kuno Vietnam, kuil ini dibangun pada tahun 1070. Biaya masuk kuil ini lumayan terjangkau yaitu 30.000 dong Vietnam atau sekitar 21.000 rupiah. Ketika memasuki area ini kami disambut dengan taman luas, kemudian masuk ke dalam terdapat kolam besar sebelum akhirnya kita mencapai ke area ibadah kuil. Kuil ini sering dijadikan tempat untuk perayaan seperti pada saat kami pergi ke sana, Temple of Literature dipenuhi oleh anak-anak TK yang sedang merayakan kelulusannya. Mmmm... sangat menggemaskan..


Kemudian kami beralih ke Ho Chi Minh Complex, yaitu sebuah kawasan luas yang didalamnya terdapat rumah kepresidenan, pagoda, museum, dan ada pula botanical garden. Ho Chi Minh Complex ini dibangun pada tahun 1973 dan resmi digunakan pada tahun 1975. Karena kami memiliki waktu terbatas, kami hanya foto dari luar (tidak masuk ke dalam museum), tapi kami mendapatkan momen pergantian pejada pintu utama yang sangat amat rapih walaupun di bawah terik sinar matahari.


Setelah duduk dan meneguk segelas ice lemon tea (masih ingettt..) di warung tak jauh dari Ho Chi Minh Complex, kami melanjutkan perjalanan menuju tempat wisata berikutnya. Tp sebelumnya kami mampir ke satu buah restaurant yang bernama Restaurant Seasons of Hanoi yang menyajikan masakan Asia dan Vietnam. Agak lumayan fancy, tapi ada harga ada rasa. Waktunya lanjut ke tempat berikutnya yaitu Tran Quoc Pagoda, yaitu Pagoda Budha tertua di Vietnam. Terletak di sisi Timur Danau Selatan, Pagoda ini merupakan tempat favorit bagi banyak Raja Vietnam saat adanya festival atau full moon days. Pagoda yang menjulang tinggi sangat menarik perhatian karena bentuknya yang cantik.


Sore hari kami melanjutkan perjalanan ke area perkantoran di Selatan kota Hanoi. Saya sengaja ke daerah tersebut karena tertarik mendatangi dua bangunan dengan arsitektur modern kontemporer yang tidak mungkin saya lewatkan, yaitu JW Marriot Hotel dan Hanoi Museum. Dua bangunan tersebut terletak berdekatan. JW Marriot Hotel Hanoi didesain oleh Carlos Zapata yang dibangun pada tahun 2015 di area lahan seluas 800.000 sq. feet. Bangunan cantik ini meraih penghargaan The Best New Hotel Construction and Design se-Asia-Pasific di tahun 2014 oleh International Property Award. Sedangkan Hanoi Museum didirikan pada tahun 2010 yang didesain oleh GMP Architekten. Di dalam museum tersebut terdapat informasi mengenai sejarah Vietnam, budaya, warisan leluhur dan perkembangan arsitektur di Vietnam.

JW Marriot Hotel & Spa - Hanoi

Hari sudah menjelang malam, kamipun kembali ke area hotel kami dan mampir ke Old Quarter Hanoi untuk menikmati makan malam di cafe/restaurant dengan fasilitas tempat duduk ala anak TK khas Vietnam. Kami juga mampir ke area Dong Kinh Nghia Thuc Square yaitu persimpangan yang ramai dan dikelilingi pertokoan empat hingga lima lantai. Di area ini juga terdapat bus tour bagi pelancong yang hendak keliling kota Hanoi.


Traveller yang mau liat seperti apa keseruan hari kedua di Hanoi, dapat menikmati video di link ini.


Day 4 - Sabtu/20 April 2019 (Ninh Binh Province: Hang Mua Ninh Binh, Trang An Ninh Binh)

Waktunya melipir ke provinsi Ninh Binh. Provinsi ini salah satu kota yang menyajikan keelokan alam Vietnam. Kami dijemput oleh private tour (saya lupa tour apa..) pagi, dan berangkat pukul 9.30 dan tiba di Hang Mua Peak pukul 11.30. Tepat sekali matahari berada di atas kepala kami. Hang Mua Peak menyajikan keindahan alam bentangan padi yang dikelilingi oleh bukit-bukit tinggi yang terdapat sungai membelah dan berubah warna menjadi keemasan ketika panen. Untuk mendapatkan pemandangan cantik itu, kami harus menaiki anak tangga sebanyak 500 buah anak tangga. Di tengah perjalanan (sekitar 200 anak tangga), saya memutuskan untuk stop dan beristirahat di sebuah pemberhentian karena teriknya sinar matahari (maklum.. bukan anak gunung.. ga kuat panassss...).



Setelah itu kami mampir ke restaurant yang sudah disediakan oleh tour untuk makan siang. Kami melanjutkan perjalanan menuju Trang An Caves. Di sini, kami disajikan 3 pilihan rute. Mohon perhatikan baik-baik sebelum memilih rute yaa.... Karena terburu-buru dan ga mau rugi, salah satu teman kami memilih rute 1, yang membawa kami ke rute terpanjang dan terlama. Tidak salah memilih rute ini, apa lagi bila kita memang senang keluar masuk gua dan menikmati pemandangan alam. Namun, ada 1 tempat lagi yang seharusnya kami bisa datangi di Ninh Binh yang akhirnya tidak bisa karena sudah keburu tutup karena sudah sore akibat waktu kami habis di Trang An Caves (saya lupa nama tempat wisata yang terakhir). Di Trang An Caves ini, kita akan dibawa oleh 1 perahu berisi 4 orang dan 1 pengayuh dayung. Dayung tambahan juga disediakan bila kita hendak membantu atau sekedar mencoba rasanya mendayung perahu kayu. Sepanjang perjalanan, kita disuguhkan dengan indahnya alam bebatuan tinggi dan berbagai bentuk gua. Rest area berupa kuil atau tempat makan juga ada selama perjalanan. Perahu-perahu tersebut sudah terorganisir dengan baik oleh pengelola setempat, sehingga cukup tertib dan aman.


Day 5 & 6 - Minggu & Senin/21-22 April 2019 (Halong Bay Tour with ANCORA Cruise)

Yeay... waktunya nge-Cruise....!! Kami mendapat rekomendasi dari seorang teman untuk menggunakan ANCORA Cruise, berikut itinerary yang disediakan oleh mereka untuk paket 2 hari 1 malam. Walau harganya (bagi kami) terbilang tidak murah, namun fasilitas yang ditawarkan sangatlah baik, mulai dari kamar, makanan, kegiatan, juga informasi yang diberikan. Ga nyeselll!!

ANCORA Cruise 2 day 1 night itinerary

Kami dijemput pukul 09.00 di Hotel Hanoi, kemudian berangkat menuju Tuan Chan harbour dimana Ancora Cruise berada. Kami tiba di sana sekitar pukul 11.30 kemudian melakukan check in, pembayaran dan menyerahkan tas kami untuk dibawa ke atas kapal.


Sambil menunggu naik ke atas kapal, kami disajikan pemandangan dermaga penuh dengan kapal pesiar dari berbagai brand. Area Tuan Chan habour terdapat pula banyak hotel dan pertokoan. Alternatif bagi yang memiliki budget terbatas, dapat membeli One Day Halong Bay tour dengan menginap di hotel di area pelabuhan.


Cerita detail mengenai pengalaman kami menggunakan ANCORA Cruise bisa klik di sini.

Setelah petualangan 2 hari bersama Ancora Cruise, kami kembali diantar menuju kota Hanoi. Kami melakukan check in di kantor Vietnam Airlines tak jauh dari hotel tempat kami menginap sebelumnya. Pelayanan yang diberikan selain kami chek in, kami juga bisa memilih paket berikut pengantaran ke bandara, dan sangat mempermudah kami. Secara harga, tidak jauh berbeda dengan bila kita menggunakan Grabcar, namun dengan fasilitas check in, kita sudah dapat all in one package, lebih efisien.


Kami diantar oleh Vietnam Airlines crew menuju bandara beserta barang-barang kami. Kami terbang ke Ho Chi Minh terlebih dahulu. sesampainya di Bandara Tan Son Nhat, Saigon-Ho Chi Minh, kami dijemput oleh kru Hotel Ibis-Saigon kemudian dibawa menuju Hotel, fasilitas penjemputan dan pengantaran ini sudah termasuk. Pesawat menuju ke Jakarta keesokan harinya pada pukul 09.15 pagi (waktu tepatnya lupa...), sehingga kami memilih untuk menginap di sekitar bandara.


Day 7 - Selasa/23 April 2019 (Ho Chi Minh - Jakarta)

Petualangan Vietnam sudah selesai, waktunya kembali ke Jakarta. Pagi hari kami diantar oleh kru Hotel Ibis ke bandara. Dan siang harinya kami sudah berada lagi di Jakarta. Next time trip kemana lagi ya.... ^^


Berikut rincian pengeluaran/budget kami:

  • Tiket pesawat PP (Vietnam Airlines): Rp. 4.650.000/orang

  • Transport dari bandara Noi Bai Hanoi ke hotel (via Klook): Rp. 135.000/jalan

  • Wifi Iziroam (via Traveloka): Rp. 55.000/hari x 7 hari = Rp.385.000 (bisa untuk 5 devices)

  • Hotel 4 malam di Au Co Art Hotal Hanoi (Rp. 680.000/malam): Rp. 340.000/org/malam x 4 malam = Rp. 1.360.000/orang

  • Ancora Cruise (2 hari 1 malam): Rp 5.750.000/orang (sudah termasuk antar jemput dari hotel di Hanoi, menginap di cruise, makan dan seluruh kegiatan, kecuali minuman dan snack tertentu di luar paket)

  • Biaya tour 1 hari ke Ninh Binh: Rp. 985.000/orang (termasuk antar jemput, masuk area wisata & makan siang)

  • Hotel 1 malam di Hotel Ibis Saigon sebelum pulang ke Jakarta: Rp. 675.000/malam

  • Untuk transportasi dalam kota Hanoi, kami menggunakan Grabcar, karena mudah dan efisien. Dari segi hargapun tidaklah mahal, apalagi bila kita pergi secara group. Untuk area yang berdekatan, tarifnya sekitar 25.000 Vdong, dan yang jauh (seperti ke Hanoi bagian selatan) tarif hingga 115.000 Vdong.

  • Makan siang d Hanoi hampir sama seperti di Indonesia, namun porsinya lebih besar, jadi bisa pesan 1 porsi makanan utama untuk berdua, dan bisa pesan lagi menu side dish atau dessert sebagai penutup.

  • Oleh-oleh seperti magnet kulkas berkisar 20.000 Vdong, pouch mulai dari 7.500 - 15.000 Vdong.


Tips tambahan:

Bawalah uang dollar Amerika (USD) atau dollar Singapore (SGD) untuk menukarnya dengan Dong Vietnam, karena nilainya lebih tinggi dibanding kita menukar di Indonesia (1 Vdong = 0.65-0.70 rupiah). Kami hanya menukar sekitar 160.000 rupiah untuk mendapatkan 200.000 dong (1 Vdong = 0.8 rupiah), itu kami gunakan hanya untuk makan di bandara ketika kami transit. Selain membawa dollar, teman-teman juga dapat mengambil uang melalui mesin ATM bertanda Visa/Mastercard. Atau, alternatif lain dapat juga berbelanja menggunakan debit/kartu kredit Visa/Mastercard. Bukan iklan ya, saat di sana saya menggunakan debit Jenius untuk berbelanja, dan saya cek nilai tukarnya sangat bagus (1 Vdong = 0.654 rupiah).


Semoga itinerary, rincian budget dan tips di atas bermanfaat ya traveller.. See you on my next trip..

 
 
 

Comments


bottom of page